Minggu, 11 September 2011

mesin milling

Pengertian Dasar Mesin Milling
Prinsip Kerja Mesin Milling
Gerakan rotasi teratur yang terdapat
pada alat potong atau Cutter
sedangkan benda kerja diam.

Tujuan
Menghasilan benda kerja dengan permukaan yang rata atau bentuk – bentuk lain yang spesifik ( profil, radius, silindris, dan lain – lain ) dengan ukuran dan kualitas tertentu.

Sistem Pemakanan
Pemakanan pada proses milling terjadi karena ada kontak antara benda kerja dan mata alat potong yang tajam, kontak ini berupa gaya yang berbentuk gerakan putar alat potong yang akan menghasilkan sayatan terhadap benda kerja.


Diagram Sistem Pemakanan
Main Motion
Gerakan – Gerakan Pada Mesin Milling ( Frais ) Ada 3 ( Tiga ) gerakan yang terdapat pada milling ( frais ) yaitu :
1. Gerakan utama Gerakan berputarnya alat potong pada spindle utama. Satuan yang digunakan adalah rpm ( rotasi per menit ) dan simbolnya n. 2. Gerakan pemakanan ( Feeding ) Gerakan benda kerja pada waktu proses pemotongan. Satuan yang digunakan adalah mm / menit dan simbolnya s. 3. Gerakan setting ( Depth of Cut ) Gerakan mendekatkan benda kerja pada alat potong. Satuan yang digunakan adalah mm dan simbolnya a / t.

JENIS-JENIS MESIN MILLING Berdasarkan posisi spindle utama ada 3 jenis, antara lain :
Mesin milling vertikal

. Mesin milling horisontal
Mesin milling universal
Berdasarkan fungsi penggunaannya, antara lain : 1. Mesin milling copy
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat bentukan yang sama. Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai berikut :
a. Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
b. Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai berikut :
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

Mesin milling hobbing
Merupakan mesin milling yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan sejenisnya ( sprocket dll ). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu membentuk profil roda gigi ( Evolvente ) dengan ukuran yang presisi.
Mesin milling gravier
Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu.

Mesin milling planer
Merupakan mesin yang digunakan untuk memotong permukkan ( face cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat.

Mesin milling CNC
Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bentukan – bentukan yang lebih komplek. Meruapakan penggangi mesin milling copy dan gravier. Semua control menggunakan sistem electronic yang komplek ( rumit ). Dibutuhkan operator yang ahli dalam menjalankan mesin ini. Harga mesin CNC ini sangat mahal.

Jenis Mata Potong dari Cutter Milling
Mata Potong Muka (face milling cutter)

Mata Potong Selubung (side milling cutter)

Jenis Mata Potong dari Cutter Milling
Alat Potong Cutter
Berdasarkan fungsi dan bentuknya
1.Cutter face cutting




1.1 End Mill Cutter Merupakan cutter dengan sisi potong pada ujung muka dan pada sisi spiralnya, End Mill dibuat dari diameter 0.5 – 50 mm dengan tipe tangkai yang bermacam – macam, ada yang bertangkai lurus dan ada yang konus.

1.2 Shell End Mill Cutt erCutter type ini memiliki lubang berpasak pada bagian tengah cutter yang berfungsi untuk pemasangan pada arbor, dibuat dengan diameter antara 30 – 200 mm. Pada cutter ini terdapat sisi potong pada ujung muka dan pada sisi spiralnya.
2. Cutter side cutting
2.1 Plain Mill CutterCutter ini digunakan untuk pengefraisan horisontal dari permukaan yang datar. Memiliki bentuk hampir sama dengan SEMC tetapi cutter ini hanya memiliki sisi potong spiral pada bagian meingkarnya, dan memiliki lubang berpasak untuk pemasangan pada arbor.

2.2 Disk Cutter
Cutter ini memiliki bentuk pipih dan dapat digunakan pada pembuatan slot maupun slitting, sisi potong dari cutter jenis ini ada yang rata, dan ada juga yang zig-zag.

3. Cutter profil

3.1 Dove Tail CutterDove Tail Cutter digunakan untuk menghasilkan profil dove tail (ekor burung) pada benda kerja. Sisi potongnya berbentuk sudut 45o,60o atau 90o



3.2 T-slot Cutter
T-slot Cutter digunakan untuk membuat alur berbentuk T. memiliki sisi potong di bagian yang melingkar, dengan sudut helix yang saling berlawanan. T-slot Cutter ada 2 jenis, yaitu T-slot dengan shank rata dan T-slot dengan shank berulir.



3.3 Prisma Cutter
Cutter yang digunakan untuk menghasilkan profil V pada benda kerja, dengan sudut potong 45o, 600 dan 90o

3.4 Hobbing Cutter

Cutter yang digunakan pada mesin milling hobbing, untuk menghasilkan profil berbentuk roda gigi (gear)


3.5 Modul Cutter

Cutter ini digunakan untuk membuat roda gigi dengan modul tertentu, dan menggunakan mesin milling konvensional dalam pengerjaannya, bentuknya hampir sama dengan cutter hobbing tetapi pipih.

* Berdasarkan fungsi pengerjaannya

1.Cutter roughing
Cutter yang digunakan untuk proses roughing pada benda kerja, dimana proses pengerjaan dilakukan dengan depth of cut yang besar
Cutter finishing

Cutter yang digunakan untuk proses finishing, dengan depth of cut yang lebih sedikit dibandingkan proses roughing, dan biasanya menghasilkan permukaan yang lebih halus

* Berdasarkan arah putarannya

3.1Cutter putaran kiriApabila putaran cutter berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam.

3.2Cutter putaran kananApabila putaran cutter searah dengan arah putaran jarum jam.

* Berdasarkan material benda kerja

Cutter type N ( normal )
Digunakan untuk material yang normal sampai 70 ( kg/mm2),
Sudut potong ( β ) tidak begitu besar ± 73o,
Sudut spiral ( γ ) tidak begitu besar ± 30o,
Kisarnya tidak begitu besar sehingga mempunyai jumlah gigi yang tidak begitu banyak,
Pemakan untuk tiap gigi tidak begitu besar.


Cutter type H ( keras )
Digunakan untuk material yang ulet dan keras ( baja panduan, baja tuang, Spk ) sampai 100 ( kg/mm2),
Sudut potong ( β ) besar ± 81o,
Sudut spiral ( γ ) kecil ± 25o,
Kisarnya kecil sehingga mempunyai jumlah gigi yang banyak,
Pemakan untuk tiap gigi kecil.
Cutter type W ( lunak )
Digunakan untuk material lunak,
Sudut potong ( β ) kecil ± 57o,
Sudut spiral ( γ ) besar ± 35o,
Kisarnya besar sehingga mempunyai jumlah gigi sedikit,
Pemakan untuk tiap gigi besar.

Alat Potong Selain Cutter
1. Alat potong twist drill
Alat potong yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja, tangkainya ada yang silindris dan ada yang konus.

2.Alat potong reamer
Alat potong yang digunakan untuk memperbesar sebuah lubang, dan biasanya lubang yang dihasilkan berukuran presisi (ISO).


3.Alat potong thread ( Tap / Sney )




Alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam / luar pada benda kerja. Ukurannya ada yang metric (mm) ada yang Whitworth (inchi)

4. Alat potong boring



Alat potong yang digunakan untuk memperbesar lubang, atau membuat lubang khusus yang tidak bisa dikerjakan dengan Twist Drill ataupun Reamer.

Type Pemakanan
Type Pemakanan
Conventional Milling (Up-cut)
1. Beban minimum ke maximum
2. Hasil permukaan kurang baik sebab pada beban max. akan terjadi hentakan.
3. Umur pakai cutter kurang lama karena terdapat
gesekan sisi potong sebelum menyayat.
4. Benda Kerja harus terpegang kuat supaya tidak
terangkat.
5. Bisa dipakai untuk semua jenis mesin.
Type Pemakanan
Type Pemakanan
Climbing Milling (down-cut)
1. Beban maximum ke minimum
2. Tidak ada hentakan sehingga hasil permukaan halus
3. Benda kerja aman / tidak terangkat
4. Dapat untuk mengerjakan benda-benda yang tipis
5. Mesin yang dipakai harus kokoh & tidak kocak
Kecepatan Putar
Kecepatan Potong / Cutting Speed
Besarnya Cs. Dipengaruhi oleh :
1. Material alat potong / ketajaman
2. Material Benda Kerja
3. Kedalaman pemakanan
4. Pencekaman Benda Kerja
5. Jenis pengerjaan
6. Kondisi Mesin
Pencekaman Benda Kerja
Vice / Tanggem
Rotary table
Fixture Chuck
Clamp + Bolt & Nut
Dividing Head
Pencekaman Benda Kerja
Pencekaman Benda Kerja
Swivel Vice


Pencekaman Benda Kerja
Compount Vice

Pencekaman Benda Kerja
Pencekaman Benda Kerja
Pencekaman Benda Kerja
4. Clamp + Bolt & Nut
Pencekaman Benda Kerja
Pencekaman Alat Potong
Side Lock Arbor
Sleeve Arbor
Shell Mill Arbor
Collet Arbor
Drill Chuck Arbor
Flying Tool Arbor
Horizontal Arbor


Pencekaman Alat Potong
1. Side Lock Arbor

Pencekaman Alat Potong
2. Sleeve Arbor

Pencekaman Alat Potong
3. Shell-Mill Arbor

Pencekaman Alat Potong
4. Collet Arbor
Pencekaman Alat Potong
5. Drill Chuck
Pencekaman Alat Potong
Pencekaman Alat Potong
7. Horizontal Arbor



Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memulai dan mengoperasikan mesin milling :
Pakailah kacamata pengaman !
Jangan tinggalkan spanner di drawbar !
Kencangkanlah tanggem secukupnya !
Pisahkan alat ukur dengan benda lainnya. !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar